Kamis, 24 Maret 2011

MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING


5.1              Pengertian Material Requirements Planning
Perencanaan kebutuhan material adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders (Hendra Kusuma, 1999). Dengan kata lain Material Requirement Planning (MRP) adalah teknik atau prosedur yang sangat sistematis untuk mengelola persediaan dalam suatu proses manufaktur, dimana terjadi tahapan proses yang hirarkis, yaitu bahan mentah diproses menjadi komponen sub assembling, dan seterusnya hingga menjadi produk akhir. Jadi suatu item dibagi kedalam beberapa level yang saling bergantungan. (Hendra Kusuma, 1999).
      Moto dari MRP adalah “memperoleh material yang tepat, dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat, pada waktu yang tepat”. Berdasarkan MPS yang diturunkan dari Rencana Produksi, suatu system MRP mengidentifikasikan item apa yang harus dipesan, berapa kuantitas item yang di pesan, dan bilamana waktu memesan item itu.
            Adapun yang menjadi tujuan dari material requirement planning adalah merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa pembatalan pesanan, pemesanan ulang, atau penjadwalan ulang, sehingga diperoleh pegangan untuk melakukan pembelian atau produksi. Dengan demikian ada 4 hal yang dapat dilakukan oleh MRP, yaitu:
1.        Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat. Dalam hal ini kapan pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia agar JIP/MPS terpenuhi.
2.        Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui sistem penjadwalan.
3.        Menentukan pelaksanaan rencana pemesanaan, serta kapan pemesanan atau pembatalan pemesanan harus dilakukan.
4.        Menentukan penjadualan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan didasarkan pada kapasitas yang ada.

Syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk membuat MRP yaitu:
1.      Harus ada JIP (Jadwal Induk Produksi) / MPS.
2.      Rencana produksi yang menetapkan jumlah dan waktu suatu produk akhir harus tersedia selama periode perencanaan.
3.      Harus ada identifikasi khusus bagi setiap item persediaan.
4.      Klasifikasi atas bahan, bagian komponen, perakitan setengah jadi, dan produk akhir harus jelas.
5.      Harus ada struktur produk yang jelas.
6.      Gambaran tentang langkah-langkah atau proses pembuatan produk, melalui bahan baku hingga produk jadi.
7.      Harus ada catatan tentang persediaan untuk semua item, baik kepersediaan saat ini maupun yang di rencanakan.
Asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu sistem Material Requirement Planning (MRP) adalah:
1.        Tersedia data file yang terintegrasi yang berisi data status persedian dan data tentang struktur produk.
2.        Lead time untuk semua item diketahui atau dapat diperkirakan.
3.        Terkendalinya setiap item persediaan.
4.        Tersediannya semua komponen untuk suatu perakitan pada saat pesan untuk perakitan tersebut dilakukan. Maksudnya agar jumlah dan waktu kebutuhan kotor dari perakitan tersebut dapat ditentukan.
5.        Pengadaan dan pemakaian terhadap komponen bahan bersifat diskrit.
6.        Proses pembuatan suatu item bersifat independent terhadap proses pembuatan item lainnya.
Berikut ini akan dikemukakan penjelasan singkat berkaitan dengan informasi yang ada dalam MRP seperti di bawah ini:
1.      Lead Time merupakan jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP menyarankan suatu pesanan sampai item yang dipesan itu siap untuk digunakan.
2.      On Hand merupakan inventori on-hand yang menunjukkan kuantitas dari item yang secara fisik ada dalam stockroom.
3.      Lot Size merupakan kuantitas pesanan (order quantity) dari item yang memberikan MRP berapa banyak kuantitas yang harus dipesan serta teknik lot-sizing apa yang dipakai.
4.      Planning Horizon merupakan banyaknya waktu kedepan (masa mendatang) yang tercakup dalam perencanaan.
5.      Gross Requirements merupakan total dari semua kebutuhan, termasuk kebutuhan yang diantisipasi untuk setiap periode waktu.
6.      Projected On-Hand merupakan projected available balance (PAB), dihitung berdasarkan formula: on-hand pada awal periode: Schedule Recaipts Gross Requirements.
7.      Projected Available merupakan kuantitas yang diharapkan ada dalam inventori pada periode, dan tersedia untuk penggunaan dalam periode selanjutnya.
8.      Net Requirements merupakan kekurangan material yang diproyeksikan untuk periode ini, sehingga perlu diambil tindakan ke dalam perhitungan planned order receipts agar menutupi kekurangan material pada periode itu.
9.      Net Requirements = gross Requirements + Allocation + Safety StockScheduled ReceiptsProjected Available pada akhir periode lalu.
10.  Planned Order Reccipts merupakan kuantitas pesanan pengisian kembali (pesanan manufacturing atau pesanan pembelian) yang telah direncanakan oleh MRP untuk diterima pada periode tertentu guna memenuhi kebutuhan bersih.
11.  Planed Order Relase merupakan kualitas planed order yang ditempatkan atau dikeluarkan dalam periode tertentu agar item dipesan itu akan tersedia pada saat dibutuhkan.

Sabtu, 05 Maret 2011

TUGAS 2 Etika Profesi

TUGAS 2
Etika Profesi : Di Kampus


A. Jelaskan tentang tata tertib kehidupan di Kampus yang berlaku umum untuk semua civitas academica ! Apakah aturan tata tertib memang diperlukan di lingkungan kampus? Jelaskan alasannya!
      Jawab:
      selalu berprilaku sopan kepada semua tanpa harus memandang dia siapa, tata tertib memang perlu sekali diberlakukan karena dengan adanya tata tertib semua mahasiswa yang berada dilingkungan kampus tidak berprilaku semena-mena.

B.   Jelaskan perilaku/sikap/ tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh mahasiswa di kampus! Berikan minimal 10 contoh nyata yang saudara amati dan solusi yang saudara tawarkan!
      Jawab: 1. tidak merokok di sembarang tempat
                  2. tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di dalam kelas
                  3. tidak mencorat-coret fasilitas kampus
                  4. tidak ngobrol dengan teman pada saat dosen mengajar
                  5. tidak bermain kartu di areal kampus
                  6. tidak bercanda di saat dosen sedang menerangkan
                  7. tidak berbuat gaduh diluar kelas
                  8. tidak mencontek setiap ulangan
                  9. tidak memesan absen kepada teman
                  10. selalu tidak mengenakan sepatu setiap kali pergi ke kampus

C. Jelaskan perilaku/sikap/ tindakan yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa di kampus! Berikan minimal 10 contoh!
      Jawab: 1.    berprilaku sopan terhadap semua dosen
                  2.   berpakaian yang rapi dan sopan setiap berada dilingkungan kampus
                  3.   selalu menjaga dan merawat setiap fasilitas kampus
                  4.   selalu datang tepat waktu
                  5.   selalu membuat catatan kuliah
                  6.   tidak merokok di dalam gedung/ ruangan
                  7.   selalu percaya pada kemampuan sendiri
                  8.   selalu mengenakan sepatu setiap kali pergi ke kampus
                  9.   membuang sampah selalu pada tempatnya
                  10. selalu mengerjakan tugas setiap dosen memberikan tugas

D. Isilah checklist berikut dengan jujur!, jawablah dengan Ya atau tidak
      No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya selalu berpakaian yang pantas/ sesuai dan rapi setiap kali ke kampus
      Jawab: Ya
2. Saya selalu mengenakan sepatu setiap kali pergi ke kampus
      Jawab: Ya
3. Saya selalu datang tepat waktu ke ruangan kuliah
      Jawab: Ya
4. Saya merasa bersalah bila datang terlambat di kelas
      Jawab: Ya
5. Saya kadang-kadang ngobrol dengan teman pada saat dosen mengajar
      Jawab: Ya
6. Saya selalu membuat catatan kuliah
      Jawab: Ya
7. Saya menyapa dosen yang mengajar di kelas saya
      Jawab: Ya
8. Saya mengenal semua dosen yang mengajar saya
      Jawab: Ya
9. Saya membuang sampah selalu pada tempatnya
      Jawab:Ya
10. Saya mengingatkan teman yang membuang sampah sembarangan
      Jawab: Ya
11. Saya mengatur kembali bangku di kelas setelah kuliah selesai
      Jawab: Tidak
12. Saya tidak merokok di dalam gedung/ ruangan
Jawab: Ya
13. Saya di kampus pernah ditegur orang lain karena sikap/perilaku saya yang tidak patut
      Jawab: Tidak
14. Saya pernah menegur mahasiswa lain yang melakukan tindakan tidak pantas di kampus
      Jawab: Tidak
15. Saya tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh mahsiswa lain di kampus, sepenuhnya adalah tanggungjawab mereka
      Jawab: Tidak
16. Saya percaya pada kemampuan sendiri
      Jawab: Ya
17. Saya pernah nyontek pada saat ujian
      Jawab: Tidak
18. Saya pernah melakukan plagiat terhadap karya orang lain
      Jawab: Tidak
19. Saya memberikan kontribusi untuk perbaikan suasana akademik di lingkungan kampus
      Jawab: Ya
20. Saya lebih senang bekerja sendiri daripada kerja kelompok
      Jawab: Tidak