Selasa, 04 Oktober 2011

apa sih Tekhnik Industri ???

Seorang Teknik Industri adalah seorang Productivity Engineer dimanapun dia berada.” - Prof Dr. Matthias Aroef (Pendiri Teknik Industri ITB). Seorang teknik industri adalah seorang yang berhadapan dengan sistem. Mereka mempunyai kemampuan untuk merancang, mengimplementasi, maupun meningkatkan sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, informasi, atau energi. Seorang teknik industri dapat menemukan cara yang lebih baik dalam hal apapun.. Kata kunci teknik industri adalah produktifitas, efektivitas, dan efisiensi.
Karir yang dapat ditempuh seorang mahasiswa teknik industri setelah lulus adalah production engineers, supply chain managers, operation analysts, quality engineers, and information system analysts. Bidang yang digeluti juga sangat luas, segala macam bisnis, perusahaan, maupun pemerintahan yang menginginkan peningkatan kinerja dan mengurangi biaya membutuhkan seorang teknik industri. Selain itu juga, banyak lulusan teknik industri yang membuat usaha sendiri maupun masuk ke dalam konsultan.
Teknik industri merupakan program studi yang menantang, berkualitas dan penuh peluang. Tidak ada tempat yang tidak akan dapat kamu tuju dengan menjadi sarjanaTeknik industri.

Kamis, 24 Maret 2011

MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING


5.1              Pengertian Material Requirements Planning
Perencanaan kebutuhan material adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders (Hendra Kusuma, 1999). Dengan kata lain Material Requirement Planning (MRP) adalah teknik atau prosedur yang sangat sistematis untuk mengelola persediaan dalam suatu proses manufaktur, dimana terjadi tahapan proses yang hirarkis, yaitu bahan mentah diproses menjadi komponen sub assembling, dan seterusnya hingga menjadi produk akhir. Jadi suatu item dibagi kedalam beberapa level yang saling bergantungan. (Hendra Kusuma, 1999).
      Moto dari MRP adalah “memperoleh material yang tepat, dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat, pada waktu yang tepat”. Berdasarkan MPS yang diturunkan dari Rencana Produksi, suatu system MRP mengidentifikasikan item apa yang harus dipesan, berapa kuantitas item yang di pesan, dan bilamana waktu memesan item itu.
            Adapun yang menjadi tujuan dari material requirement planning adalah merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa pembatalan pesanan, pemesanan ulang, atau penjadwalan ulang, sehingga diperoleh pegangan untuk melakukan pembelian atau produksi. Dengan demikian ada 4 hal yang dapat dilakukan oleh MRP, yaitu:
1.        Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat. Dalam hal ini kapan pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia agar JIP/MPS terpenuhi.
2.        Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui sistem penjadwalan.
3.        Menentukan pelaksanaan rencana pemesanaan, serta kapan pemesanan atau pembatalan pemesanan harus dilakukan.
4.        Menentukan penjadualan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan didasarkan pada kapasitas yang ada.

Syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk membuat MRP yaitu:
1.      Harus ada JIP (Jadwal Induk Produksi) / MPS.
2.      Rencana produksi yang menetapkan jumlah dan waktu suatu produk akhir harus tersedia selama periode perencanaan.
3.      Harus ada identifikasi khusus bagi setiap item persediaan.
4.      Klasifikasi atas bahan, bagian komponen, perakitan setengah jadi, dan produk akhir harus jelas.
5.      Harus ada struktur produk yang jelas.
6.      Gambaran tentang langkah-langkah atau proses pembuatan produk, melalui bahan baku hingga produk jadi.
7.      Harus ada catatan tentang persediaan untuk semua item, baik kepersediaan saat ini maupun yang di rencanakan.
Asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu sistem Material Requirement Planning (MRP) adalah:
1.        Tersedia data file yang terintegrasi yang berisi data status persedian dan data tentang struktur produk.
2.        Lead time untuk semua item diketahui atau dapat diperkirakan.
3.        Terkendalinya setiap item persediaan.
4.        Tersediannya semua komponen untuk suatu perakitan pada saat pesan untuk perakitan tersebut dilakukan. Maksudnya agar jumlah dan waktu kebutuhan kotor dari perakitan tersebut dapat ditentukan.
5.        Pengadaan dan pemakaian terhadap komponen bahan bersifat diskrit.
6.        Proses pembuatan suatu item bersifat independent terhadap proses pembuatan item lainnya.
Berikut ini akan dikemukakan penjelasan singkat berkaitan dengan informasi yang ada dalam MRP seperti di bawah ini:
1.      Lead Time merupakan jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP menyarankan suatu pesanan sampai item yang dipesan itu siap untuk digunakan.
2.      On Hand merupakan inventori on-hand yang menunjukkan kuantitas dari item yang secara fisik ada dalam stockroom.
3.      Lot Size merupakan kuantitas pesanan (order quantity) dari item yang memberikan MRP berapa banyak kuantitas yang harus dipesan serta teknik lot-sizing apa yang dipakai.
4.      Planning Horizon merupakan banyaknya waktu kedepan (masa mendatang) yang tercakup dalam perencanaan.
5.      Gross Requirements merupakan total dari semua kebutuhan, termasuk kebutuhan yang diantisipasi untuk setiap periode waktu.
6.      Projected On-Hand merupakan projected available balance (PAB), dihitung berdasarkan formula: on-hand pada awal periode: Schedule Recaipts Gross Requirements.
7.      Projected Available merupakan kuantitas yang diharapkan ada dalam inventori pada periode, dan tersedia untuk penggunaan dalam periode selanjutnya.
8.      Net Requirements merupakan kekurangan material yang diproyeksikan untuk periode ini, sehingga perlu diambil tindakan ke dalam perhitungan planned order receipts agar menutupi kekurangan material pada periode itu.
9.      Net Requirements = gross Requirements + Allocation + Safety StockScheduled ReceiptsProjected Available pada akhir periode lalu.
10.  Planned Order Reccipts merupakan kuantitas pesanan pengisian kembali (pesanan manufacturing atau pesanan pembelian) yang telah direncanakan oleh MRP untuk diterima pada periode tertentu guna memenuhi kebutuhan bersih.
11.  Planed Order Relase merupakan kualitas planed order yang ditempatkan atau dikeluarkan dalam periode tertentu agar item dipesan itu akan tersedia pada saat dibutuhkan.

Sabtu, 05 Maret 2011

TUGAS 2 Etika Profesi

TUGAS 2
Etika Profesi : Di Kampus


A. Jelaskan tentang tata tertib kehidupan di Kampus yang berlaku umum untuk semua civitas academica ! Apakah aturan tata tertib memang diperlukan di lingkungan kampus? Jelaskan alasannya!
      Jawab:
      selalu berprilaku sopan kepada semua tanpa harus memandang dia siapa, tata tertib memang perlu sekali diberlakukan karena dengan adanya tata tertib semua mahasiswa yang berada dilingkungan kampus tidak berprilaku semena-mena.

B.   Jelaskan perilaku/sikap/ tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh mahasiswa di kampus! Berikan minimal 10 contoh nyata yang saudara amati dan solusi yang saudara tawarkan!
      Jawab: 1. tidak merokok di sembarang tempat
                  2. tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di dalam kelas
                  3. tidak mencorat-coret fasilitas kampus
                  4. tidak ngobrol dengan teman pada saat dosen mengajar
                  5. tidak bermain kartu di areal kampus
                  6. tidak bercanda di saat dosen sedang menerangkan
                  7. tidak berbuat gaduh diluar kelas
                  8. tidak mencontek setiap ulangan
                  9. tidak memesan absen kepada teman
                  10. selalu tidak mengenakan sepatu setiap kali pergi ke kampus

C. Jelaskan perilaku/sikap/ tindakan yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa di kampus! Berikan minimal 10 contoh!
      Jawab: 1.    berprilaku sopan terhadap semua dosen
                  2.   berpakaian yang rapi dan sopan setiap berada dilingkungan kampus
                  3.   selalu menjaga dan merawat setiap fasilitas kampus
                  4.   selalu datang tepat waktu
                  5.   selalu membuat catatan kuliah
                  6.   tidak merokok di dalam gedung/ ruangan
                  7.   selalu percaya pada kemampuan sendiri
                  8.   selalu mengenakan sepatu setiap kali pergi ke kampus
                  9.   membuang sampah selalu pada tempatnya
                  10. selalu mengerjakan tugas setiap dosen memberikan tugas

D. Isilah checklist berikut dengan jujur!, jawablah dengan Ya atau tidak
      No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya selalu berpakaian yang pantas/ sesuai dan rapi setiap kali ke kampus
      Jawab: Ya
2. Saya selalu mengenakan sepatu setiap kali pergi ke kampus
      Jawab: Ya
3. Saya selalu datang tepat waktu ke ruangan kuliah
      Jawab: Ya
4. Saya merasa bersalah bila datang terlambat di kelas
      Jawab: Ya
5. Saya kadang-kadang ngobrol dengan teman pada saat dosen mengajar
      Jawab: Ya
6. Saya selalu membuat catatan kuliah
      Jawab: Ya
7. Saya menyapa dosen yang mengajar di kelas saya
      Jawab: Ya
8. Saya mengenal semua dosen yang mengajar saya
      Jawab: Ya
9. Saya membuang sampah selalu pada tempatnya
      Jawab:Ya
10. Saya mengingatkan teman yang membuang sampah sembarangan
      Jawab: Ya
11. Saya mengatur kembali bangku di kelas setelah kuliah selesai
      Jawab: Tidak
12. Saya tidak merokok di dalam gedung/ ruangan
Jawab: Ya
13. Saya di kampus pernah ditegur orang lain karena sikap/perilaku saya yang tidak patut
      Jawab: Tidak
14. Saya pernah menegur mahasiswa lain yang melakukan tindakan tidak pantas di kampus
      Jawab: Tidak
15. Saya tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh mahsiswa lain di kampus, sepenuhnya adalah tanggungjawab mereka
      Jawab: Tidak
16. Saya percaya pada kemampuan sendiri
      Jawab: Ya
17. Saya pernah nyontek pada saat ujian
      Jawab: Tidak
18. Saya pernah melakukan plagiat terhadap karya orang lain
      Jawab: Tidak
19. Saya memberikan kontribusi untuk perbaikan suasana akademik di lingkungan kampus
      Jawab: Ya
20. Saya lebih senang bekerja sendiri daripada kerja kelompok
      Jawab: Tidak

Minggu, 20 Februari 2011

MESIN BUBUT


 
BAB II
MESIN BUBUT


2.1              Definisi Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut gerakan umpan (http://pemesinan-bubut.blogspot.com/).
(Laboratorium Teknik Industri).
Gambar 2.1 Mesin Bubut.
Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara lain:
1.      Membubut luar                  
2.     

 
Membubut dalam
3.      Membubut tirus
4.      Membuat Permukaan
5.      Memotong
6.      Membuat ulir
            Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Dapat mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi (http://pemesinan-bubut.blogspot.com/).

2.2              Komponen Utama Mesin Bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama antara lain: meja mesin, a headstock, a tailstock, a compound slide, across slide, a toolpost, dan leadscrew dan lain-lain. Pada gambar 2.2 berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut (http://pemesinan-bubut.blogspot.com/):
(http://www.perkakasku.com).
Gambar 2.2 Komponen Utama Mesin Bubut.
Komponen-komponen utamanya adalah Tailsock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut, untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan pemegang pahat. Headstock, yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.


2.3              Dimensi dan Jenis-jenis Mesin Bubut
Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja. Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe Machine (mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik).
2.4              Prinsip kerja mesin bubut
Poros spindle akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memotar roda gigi pada poros spindle. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir (http://pemesinan-bubut.blogspot.com/).

2.5              Bagian-Bagian mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
A.         Pembubutan silindris adalah benda yang disangga diantara kedua pusatnya. 
B.     Pengerjaan Tepi (Facing) adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bengku pembubut untuk mencegah gerakan ksial.
C.     Pembubutan Tirus Terdapat beberapa standar ketirusan 1 dalam praktek komersial. Mempunyai 4 Penggolongan umum yang biasa digunakan digunakan, yaitu Tirus Morse, Tirus Brown dan Sharp, Tirus Jarno dan Reed, dan Pena Tirus.
D.     Memotong ulir, biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar ini memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.


Dalam mengunci pahat untuk ulir-V, terdapat dua metode hantaran pahat. Pahat dapat dihantarkan lurus kedalam benda kerja, ulir terbentuk karena serangkaian potongan ringan seperti pada gambar ini. Metode pemotongan ini baik digunakan untuk pemotongan besi cor atau kuningan. Metode kedua adalah dengan menghantar pahat pada suatu sudut. Metode ini digunakan untuk membuat ulir pada bahan baja. Pahat diputar sebesar 29o dan pahat dihantar ke benda kerja sehingga seluruh pemotongan dilakukan pada sisi kiri dari pahat (http://pemesinan-bubut.blogspot.com/).

2.6              Jenis pengerjaan pada mesin bubut
            Jenis-jenis pengerjaan pada mesin bubut mempunyai 10 proses, proses-proses pengerjaan tersebut yaitu (http://pemesinan-bubut.blogspot.com/):
1.     Membubut lurus
        Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang.
2.     Membuat tirus
        Dapat dilakukan dengan 3 cara:
1.      dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
2.      dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat) 
3.      dengan memasang perkakas pembentuk
3.     Membubut eksentrik
Bila garis hati dari dua/lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda kerja itu dinamakan eksentrik, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.
4.     Membubut alur
Untuk pengerjaan membubut alur di pergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan/ke kiri.
5.     Memotong benda kerja
Pemotongan benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang di jepit diantara senter-senter tidak boleh putus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.
6.     Mengebor pada mesin bubut
pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara, yakni benda kerja yang berputar dan senter yang berputar.
7.     Membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya punya bentuk tersendiri.
8.     Membubut profil
        Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.
9.     Mengkartel
Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut.
10.   Membubut ulir sekrup
        Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang berbentuk seperti: pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya, untuk memeriksa pahat ulir digunakan mal ulir.

TUGAS 1 ETIKA PROFESI

TUGAS 1
ETIKA PROFESI


1.      Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan ! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?
Jawaban:
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada. Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
Hal yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika adalah tidak ada rasa sadar dan tanggung jawab dalam diri seorang pekerja untuk melakukan pekerjaannya. Maka akibatnya hasil kerja yang diproleh juga tidak baik. Bekerja dalam bidang keteknikan, seorang pekerja juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dan mampu bekerja sama dalam kelompok maka diperlukannya etika. Dari etika tersebut seorang pekerja dapat mengetahui sikap kerjanya atau adanya motivasi dalam diri guna untuk mendapatkan hasil kerja yang baik. Bilamana profesi keteknikan tanpa etika, maka seorang pekerja tidak memiliki rasa sadar dan tanggung jawab atas pekerjaannya, dimana etika tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil pekerjaan yang akan diperoleh.

2.   Beri contoh minimal tiga kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan ! Apa dampak yang ditimbulkan?
Jawaban:
Contoh-contoh kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan:
A. LIMBAH INDUSTRI
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Dampak yang ditimbulkan limbah industri adalah:
1. Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung. Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik:
a) Keracunan yang akut
b) Keracunan kronis
3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukan air sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).
4. Limbah Industri Logam & Ekektronika
Bahan buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
Tetapi sekarang sudah ada limbah yang tidak merugikan lagi atau sudah dapat dipakai untuk mandi dan sebagainya.
B. INTERNET
          Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Fasilitas internet sangatlah penting bagi semua orang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Adapun dampak positif dari internet adalah:
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web รข€“ jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Selain berdampak positif, internet juga berdampak negatif, yaitu:
1. Pornografi
2. Penipuan
3. Carding (Kartu kredit digunakan dalam dunia internet)
4. Perjudian
C. TEKNOLOGI HAND PHONE
              Perkembangan teknologi yaitu salah satunya adalah hand phone. Hand Phone menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk mempermudah terjadinya komunikasi. Tetapi handphone juga memiliki dampak negatif, yaitu:
1. Melalui Hand Phone aksi pornografi semakin merajai benak kaum remaja.
2. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia.
3. Mengganggu Perkembangan Anak : Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games)

3.      Dalam sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan dilemma moral tersebut menurut faham:
      a. Kantianisme
b. Utilitarianisme
Jawaban:
a.       Kantianisme adalah paham dimana setiap kita mengambil keputusan, kita harus membayang kan bagaimana bila kita adalah pihak yang dirugikan.
Cara menyelesaikan dilemma moral menurut faham kantianisme adalah menyetujui cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut yaitu dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas dan meminta para peneliti keluar dari laboratorium riset tersebut dengan melakukan pertolongan untuk para peneliti tersebut dan menyediakan sebuah tempat untuk 50 orang peneliti tersebut yang jauh dari jangkauan penduduk sekitar, agar tidak ada pihak yang dirugikan baik kita maupun orang lain.
b.      Utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak bermanfaat, tak berfaedah, dan merugikan. Paham ini mengartikan bahwa dalam pengambil keputusan untuk penyelesaian dari kasus tersebut harus dilihat dari sisi untung dan ruginya. Dimana dari kasus tersbut kerugian yang didapat lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan yang didapat, sehingga dengan begitu keputusan terbaik adalah membumi hanguskan instalasi riset tersebut.

Rabu, 12 Januari 2011

Pendarulangan Lampu neon


A.                 JUDUL
Pendaur ulangan Lampu Neon
B.                 LATARBELAKANG MASALAH
Industri jaman sekarang sangat membutuhkan dengan ide-ide yang kreatif,  maka kita akan membuat yang kreatif yaitu pendaur ulanagan lampu neon karena di jaman sekarang banyak yang lampu neon dibuang denagn sembarang. Dengan adanya itu kita akan melakukan pendaurulangan lampu neon dengan cara mengisi ulang dengan menggunakan gas yang disuntikan ke lampu neon tersebut.
Sudah ada yang mendaurulang tersebut tetapi masih banyak yang gagal tersebut dikarenakan biaya tersebut terlalu menghabiskan biaya yang tak terduga.  Oleh karena itu kelompok kita akan membuat dengan biaya seminimum mungkin agar bisa berjalan  dengan lampu tersebut menyala selama mungkin.
Dari dampak tersebut masyarakat bisa merasakan biaya yang murah dan dapat jangka waktu yang panjang. Dan juga bisa meminumkan sampah-sampah yang tidak terpakai dan bisa terpakai kembali. Dari pendaurulangan ulangan lampu neon tersebut ada juga dampak positif dan negatif dampak positif yaitu bisa meminimumkan biaya dan mengurangi sampah-sampah di masyrakat dan dampak negatif yaitu bisa mengurangi dari biaya-biaya pabrik tersebut.
C.         PERUMUSAN MASALAH
            Mengapa biaya tersebut bisa murah dengan adanya pendaurulangan lampu neon dengan adanya dampak negatif juga.
D.        TUJUAN   
            Untuk bisa mengurangi sampah-sampah yang tidak terpakai seperti lampu neon yang semua masyakat pakai dan bisa meminumkan biaya pengeluaran untuk membeli lampu neon.
E.         LUARAN YANG DIHARAPKAN
            Teknologi yang digunakan yaitu dengan menggunakan gas yang disuntiikan ke lampu tersebut. agar lampu tersebut menyala seperti lampu baru lagi.
F.         KEGUNAAN 
            Yaitu meminumkan biaya tetapi seperti barang baru.
G.        TINJAUAN PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T), GAMBARAN UMUM RENCANA
USAHA (ulasan mengenai hasil survai pasar atau survai kelayakan usaha untuk
kegiatan kewirausahaan yang direncanakan dalam PKM-K), GAMBARAN UMUM
MASYARAKAT SASARAN (untuk PKM-M)
H.        METODE PELAKSANAAN 
I.          JADWAL KEGIATAN 
J.          RANCANGAN BIAYA
K.        DAFTAR PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T)
L.         LAMPIRAN
1)         BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
            Ketua Pelaksana Kegiatan
                        a.    Nama Lengkap                                  : Arief Dwi Rianto
                b.    NIM                                                       : 300408151
                c.     Fakultas/Program Studi                 : Teknologi Industri / Teknik Industri
                d.    Perguruan Tinggi                              : Universitas Gunadarma
                e.    Waktu untuk kegiatan PKM         :
      Anggota Pelaksana Pertama
                        a.    Nama Lengkap                                  : Dwi saputra
                b.    NIM                                                       : 30408
                c.     Fakultas/Program Studi                 : Teknologi Industri / Teknik Industri
                d.    Perguruan Tinggi                              : Universitas Gunadarma
                e.    Waktu untuk kegiatan PKM         :
      Anggota Pelaksana Kedua
                        a.    Nama Lengkap                                  : Achmad Fathoni Razab
                b.    NIM                                                       : 30408
                c.     Fakultas/Program Studi                 : Teknologi Industri / Teknik Industri
            d.        Perguruan Tinggi                              : Universitas Gunadarma
                e.    Waktu untuk kegiatan PKM         :
.                   
BIODATA DOSEN PENDAMPING
3)         LAIN-LAIN